Tulis disini: nouphiearegbonietha@yahoo.co.id

Judul*:Pengorbanan seorang sahabat
Isi*:pada suatu hari hiduplah seornag anak perempuan yang bernama Shinta. Shinta memiliki sahabat yang bernama Maya. Shinta terlahir dari keluarga yang cukup dan bisa dibilang lebih dari cukup, sedangkan Maya terlahir dari keluarga yang tidak mampu, walaupun status mereka berbeda180 derajat tetapi mereka saling mengasihi satu sama lain dan mereka saling membantu, hampir semua hal yang mereka lakukan selalu bersama-sama, mulai dari sekolah, belajar dan bermain mereka berdua berteman-sejak kecil, bahkan orang tua mereka masing-masing sudah mengenal cukup dalam, sejak lahir kehidupan Shinta sudah sangat menyedihkan dia hidup hanya mengandalkan 1 ginjal saja, Maya sebagai sahabatnya pun tidak tahun kalau sahabanya hanya hidup satu ginjal. Yang mengetahui hal itu hanya keluarganya saja. Ginjalnya rusak sewaktu dia berumur 4 tahun. Orang tuanya pun sangat terkejut mengetahui hal tersebut saat ia di bawa ke rumah sakit.
Pada suatu hari sekolah mereka memberi pengumuman kalau di sekolah mereka akan mengadakan acara perpisahan sekolah, sehingga diharapkan masing-masing dari mereka untuk membayar uang iuran perpisahan. Sedangkan masing-masing dari mereka untuk membayar uang iuran perpisahan. Sedangkan Maya saja tidak mampu membayar kontrakan yang ditinggalinya dengan kedua orang tuanya. Ketika Shinta mengetahui kalau sahabatnya itu tidak mampu membayar uang iuran.
Sebelum Shinta membantu Maya membayar uang iuran pada beberapa waktu lalu membantu membayarkan semua kebutuhan Maya seperti biaya membeli buku, baju dan segala hal yang Maya butuhkan selalu di penuhi oleh Shinta hingga pada suatu saat Maya berbincang-bincang kepada Ibunya "Ibu aku merasa tidak enak jika Shinta selalu membiayai semua kebutuhanku"ucap Maya Ibunya pun menjawab "sebenarnya Ibu juga merasa tidak enak kepada orang tua Shinta yang sudah sering membantu kita" apalagi kita tidak pernah memberikan apa-apa kepada keluarga Shinta. Maya menjawab "Ibu sebentar lagi Maya berluang tahun yang ke 14 tahun, bagaimana kalau saya mengumpulkan uang untuk ditabung, lalu jika sudah terkumpul saya akan memberikan suatu kejutan kepadanya?" Ibunya membalas "itu ide yang cukup bagus" baiklah, kita akan mrayakannya dua minggu lagi
Selama dua minggu ini Maya sangat rajin bekerja, dia melakukan semua pekerjaan yang menurutnya halal, mulai dari mengepel, mencuci baju dan pring dia malkukan semua itu dengan senang hati karena demi membahagiakan sahabatnya sendiri.
Setelah selesai ia bekerja selam dua minggu, Maya merasakan badannya sakit sekali, sepertinya ia sudah merasa kalau dirinya akan terkena sakit. Tanpa memperdulikan keadaanya sendiri, ia memaksakan untuk tetap mempersiapkan ulang tahun sahabatnya sndiri. Ketika Maya sudah mempersiapkan kejutan semuanya dia pingsan, Ibunya khawatir dan langsung membawanya anaknya ke rumah sakit/puskesmas terdekat. Stelah Ibunyalama menunggu akhirnya Ibunya tahu penyakit anaknya. Ternyata anaknya menderita kanker dan di perkirakan dia kan hidup hanya satu bulan ke depan. Semua keluarga, kerabat dan sahabatnya menangis tersedu-sedu saat mendengar berita tersebut. Mereka pun sama sekali tidak menyangka akan terjadi seperti itu. Ternyata sebenarnya penyakit itu sudah cukup lama bersarang id tubuh Maya, naumn Maya tak mau berkata kepada Ibunya, sehingga tidak tidak tahun penyakit apa yang sedang di deritanya dan hampir dua bulan ini Maya selalu mengeluh kesakitan, Ibunya tak berfikir panjang dia hanya mengira kalau anakny sakit biasa dan tidak terlalu parah, namun jadinya seperti ini. Setelah pertengahan bulan umur Maya yang tidak panjang lagi, maka Shinta tidak akan melewatkan satu detik pun waktu yang tersisa untuknya untuk bertemu dengan sahabatnya. Dia pun mengajak Maya pergi ke sebuah taman bunga ditengah kota. Mereka berdua pergi ke taman itu dengan berjalan kaki karena jarak rumah mereka dengan taman tak seberapa jauh.
Sesampainya di taman Shinta menjelaskan kepada Maya bahwa sebenarnya Shinta hanya memiliki satu ginjal saja. Perhari pun waktu kecil Shinta mendapatkan 32 suntikan untuk tetap hidup. Setelah mendengarkan cerita sahbatnya itu Maya menangis. Shinta berjanji kepada Maya agar menjaga Maya sampai akhir hayatnya. Maya pun tersenyum kepada sahabatnya tersebut. Akhirnya mereka kembali kerumah mereka masing-masing stelah sampai di rumah masing-masing Maya bercerita kepada Ibunya bahwa ternyata sahabatnya Shinta sala ini hidup dengan satu ginjal, Ibunya sangat terkejut sekali mendengar hal tersebut.
Hari demi hari telah dilewati mereka berdua, mereka pun tak membuang buang waktu, mereka selalu melakukan hal yang benar dan tidak mengecewakan orang lain. Mereka berdua juga semakin dekat hampir seperti saudara.
Sebelum dua hari Maya divonis untuk tidak bisa hidup lagi, Maya mengajak Shinta untuk bertemu dengan dirinya di taman tempat mereka berdua biasa bertemu. Setelah mereka sampai ditaman. Maya berbicara "sebentar lagi kamu akan mendapatkan ginja yang ke dua jadi jangan khawatir" Shinta membalas "apa maksudnya?, siapa yang akan memberikan ginjalnya untukku?" "suatu saat nanti kau pasti tau!" ucap Maya.
Mereka berdua pun saling berdiam diri sejenak. Setelah mereka saling berbicara namun tak membicarakan hal tersebut lagi. Karena pikir Shinta itu tak penting, yang penting sekarang adalah keselamatan Maya.
Hari demi hari adalah Maya untuk hidup. Semua keluarganya sudah berharap-harap cemas. Mereka semua sedang menunggu hasil dari dokter. "kepada, keluarga pasien:"ucap dokter.
"ya dok, apa yang terjadi kepada anak saya?" sahut Ibu Maya "maaf Ibu dengan berat hati saya harus mengatakan ini, bahwa anak Ibusudah tidak bernyawa lagi"jawab dokter. Semua keluarga, kerabat yang berada disitu terdiam semua.
Namun, sahabatnya Shinta sedang menjalani operasi untuk mendapatkan dua ginjalnya lagi, naumn dia tidak tahu siapa yang akan memberikan ginjal untuknya.
Sebelum Shinta di operasi dia diberi informasi kalau Maya sudah tidak ada lagi. Shinta sangat sedih mendegar hal tersebut. Operasi berjalan sangat lama sekitar 8 jam. Setelah semua keluarga Shinta menunggu operasi selesai. Akhirnya operasi berjalan dengan baik dan lancar semua keluarga masuk ke dalam ruang operasi.
Semua keluarganya masuk ke dalam ruang operasi. "shita bertanya "sebenarnya ginjal ini milik siapa?" "sebenarnya ginja itu adalah ginjal milik Maya sahabatmu sendir" jawab ibu Shinta. "bagaimana bisa?" tanya Shinta lagi
"sebelum Maya meninggal dia telah berpesan kepada Ibunya, kalau dia sudah meninggal tolong berikan ginjal ini kepada Shinta, kurasa dia sangat membutuhkannya, sedangkan untukku sudah tak berguna lagi, karena melihat umurku sudah tak lama lagi" cerita Ibu Shinta
Shinta terdiam mendengar hal tersebut. Shita tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, entah dia harus senang karena sekarang ginjalnya sudah utuh kembali, atau sedih karena ginjal tersebut berasal dari pengorbanan sahabatnya untuk dirinya.
Setelah satu bulan kemudian Shinta sering sekali pergi ke makam Maya untuk mendoakannya. Begitulah cerita tentang pengorbanan sahabat yang sangat berguna bagi orang lain walaupun dia harus terluka sendiri.
Nama*:novita indah sari
Jenis Kelamin:Perempuan
Email*:nouphiearegbonietha@yahoo.co.id



Powered by EmailMeForm



Popular Posts